Wonderful Wife di sekitarku

Dahulu di masa kecil, ketika mulai bisa baca, yang saya baca di antaranya adalah cerita princess, yang Cinderella, Putri Salju, atau cerita lokal sejenis yang di akhir cerita pasti they live happily ever after. beranjak remaja, mulai baca novel dengan kisah-kisah cinta romantis yang kalau gak happy ending bikin emosi saya ikut naik karena gak setuju dengan keputusan pengarang membuat cerita seperti itu. Atau semacam komik Candy-candy yang plotnya bikin emosi naik-turun tapi tetep berakhir bahagia.. itu saya sukaaaa banget bacanya. Dulu gambaran keluarga ideal buat saya itu kayak cerita di seri little house on the prairie, sampai kebayang-bayang tiap baca buku dan kesenengan waktu ada film serinya tayang di TVRI waktu itu.

Jadi yang masuk ke pikiran saya waktu itu gambaran berkeluarga itu pasti penuh bunga-bunga, yang kelihatan yang indah-indah saja, sehingga impian buat menikah itu  sudah terpendam lama ^_^. Mulai berpikir lebih membumi ketika sudah mulai kuliah, karena mulai bertemu beberapa teman yang sudah menikah dan mulai tahu seluk-beluk dan suka-duka pernikahan. Bahwa pernikahan itu tidak sekedar bunga-bunga indah, dan juga jadi mulai memperhatikan orang-orang hebat di sekitar saya.

Dari lingkaran terdekat ada eyang putriku, ibu dari mamaku.. seorang wanita yang ditinggal meninggal suaminya di saat hamil anak yang ke-6. Dalam kondisi anak-anaknya masih kecil-kecil itu, eyang berusaha sekuat tenaga menghidupi keluarga, dengan jualan apa saja yang bisa beliau jual, dan beliau memastikan anak-anaknya buat terus sekolah setinggi-tingginya. Tidak sedikit air mata yang tertumpah, pastinya, tapi yang jelas eyang sangat tegar… terbukti 5 dari 6 putra-putrinya bisa jadi sarjana dan semuanya mendapat pekerjaan yang bagus. Alhamdulillah aku termasuk yang beruntung sempat mendapatkan kesempatan dididik eyang, seperti yang pernah kuceritakan di sini.

Setelah eyang, ada mamaku… anak pertama eyangku, yang karena kebesaran hatinya dan kerelaannya, akhirnya memilih sekolah kejuruan supaya bisa segera bekerja dan membantu eyang memutar roda kehidupan keluarga dan men-support adik-adiknya supaya terus sekolah. Setelah menikah dengan papa, pun beliau tetap selalu sibuk bekerja, pagi bekerja di apotik salah satu rumah sakit di Temanggung, sedangkan malam hari beliau lewatkan dengan menjahit baju-baju pesanan tetangga… kayaknya gak pernah deh lihat mama itu jenak duduk, ada aja yang selalu beliau kerjakan.. kadang pulang kantor, belum lepas jaket dan sepatu dah sibuk beresin rumah, pegang sapu, beresin ini itu.. haaahhh capek deh lihatnya.

Belum yang di sekitarku, teman-temanku… kalau mau jujur, bu Ida pun dulu termasuk salah satu perempuan yang aku anggap sebagai wonderful wife, bagaimana tidak, di tengah kesibukannya mengurus keluarga yang aku lihat sangat harmonis dan juga bekerja di luar rumah, beliau masih juga bisa menyisihkan waktunya buat urusan sosial kemasyarakatan yang tentunya juga menguras energi dan emosi, atau mungkin dalam satu hari, waktu beliau lebih banyak dari yang lain ya?? ^_^

Seiring dengan berjalannya waktu… aku juga mulai lebih banyak belajar tentang Islam, mulai bertambah kepahamanku tentang bagaimana menjadi istri yang baik, mulai banyak membaca bahwa sebenarnya dalam Islam pun juga banyak sekali kisah para Wonderful Wife ini. Beberapa hal yang bisa saya tangkap dan masih selalu saya upayakan biar bisa saya gapai:

  1. Hablum minallah kita adalah hal yang harus kita upayakan, kita utamakan, kita prioritaskan, dan kita nomorsatukan

Kedekatan seorang wanita, seorang istri pada Allah itu is a must.. ketika kita dekat pada yang maha segalanya maka akan membuat cara pandang kita pada segala sesuatu itu pasti berbeda, karena semua yang kita hadapi kita kembalikan pada Allah.

Ketika kita dekat sama Allah, tidak akan ada masalah yang menjadi terlalu berat karena kita yakin Allah tidak akan memberi kita masalah lebih berat dari yang kita mampu, jika ada ujian yang dirasa sangat berat.. kita kembalikan pada Allah, maka insyaAllah pasti Allah akan membantu kita.

Gimana caranya: Ya yang jelas salat harus kita jaga, tilawah tidak boleh lupa, dan banyak-banyak mengingat Allah dengan dzikir lisan dan hati.

2. Sebagai wanita, mempersiapkan diri buat jadi istri itu akan lebih baik dilakukan sedini mungkin

Persiapan untuk menjadi istri dan ibu itu bisa kita lakukan sejak awal. Kalo dulu waktu SD, saat kita sudah tidak ada yang bantu di rumah,  ibu memberikan tanggung jawab pada saya untuk urusan cuci piring, racik-racik bumbu, dan cuci setrika baju (kok banyak ya?). belajar gratis mengurus bayi pun saya dapatkan karena banyak adik sepupu yang sering saya asuh, jadi urusan ganti popok karena pipis atau BAB dah lama lulus saya ^_^.. yang jelas ternyata orangtua menyuruh ini itu ke kita itu juga dalam rangka biar kita tidak canggung terjun mengurus rumah tangga.

3. Harus menyadari bahwa yang namanya lembaga pernikahan itu adalah lembaga tempat kita belajar seumur hidup dan akan terus berkembang, selalu akan ada perubahan yang terjadi dan tinggal bagaimana kita menyikapinya.

Jika dulu bayangan menikah itu pasti ketemunya yang indah-indah, maka hentikan dulu angan-angan itu. Menikah akan indah ketika hal itu diusahakan, bahwa menyatukan dua hati, dua kepala, dua kepribadian yang berbeda dengan latar belakang yang juga berbeda tidak semudah yang dibayangkan dan jelas memerlukan usaha keras yang tak kenal waktu. Diperlukan kebesaran hati masing-masing pihak untuk saling mengalah dalam rangka mencapai tujuan pernikahan, dan memang sebagai perempuan, tugas kita cukup berat, karena amanah kita sebagai istri dan ibu itu memerlukan usaha yang sangat besar. Sampai ada quote, bahwa ketika perempuan menjadi istri dan ibu maka dirinya sudah bukan miliknya lagi.. apa yang dia lakukan akan lebih banyak dengan pertimbangan bagaimana suami dan anak-anaknya. Pilihan itu ada di tangan kita, kita yang punya hak atas hidup kita. Mau milih jadi seorang wonderful wife atau yang biasa-biasa pun, pilihan itu ada di tangan kita.

So, mari semangat tuk selalu mengusahakan diri menjadi wonderful wife… jika kita mau, insyaAllah kita pasti bisa.. amien.

Mengenai blog bu ida ini … mungkin buat orang ‘malas’ kayak saya, lebih suka kalo satu blog itu menampilkan arsip  judul tulisan yang sudah diposting, semacam daftar isi blog gitu, jadi kan misal butuh tinggal klik di situ, biar lebih mudah nyari jurnal yang kita inginkan. Kalau mengenai isi sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.. pengalaman di lapangan sudah sangat cukup dan itu jadi bahan postingan yang bisa menginspirasi banyak orang.

Artikel ini ditulis untuk berpartisipasi dalam giveaway Wonderful Wife yang diselenggarakan oleh Bu Ida Nurlaila

21 thoughts on “Wonderful Wife di sekitarku

  1. waah contoh nyata wonderful wife gak jauh2 darimu ya Ka… eyang dan ibumu sendiri. Pasti deh hasil didikannya juga jadi wonderful wife niii… cuma gak mau ngaku aja kaaan…. 😀
    mudah2an menang GA nya Ika…..

    • Mbaaakkk… statusku masih cucu dan anaknya para wonderful wife.. sekarang tambah jadi temannya wonderful wives… ya mudah-mudahan agak kecipratan baiknya, amien
      ma kasih doanya ya mbak Tituk.. yang sudah jadi wonderful wife n mom ^_^

  2. Ikaaaaa…. maaap maap aku baru mampir. Aku sengaja gak baca-baca postingan lain para peserta GA sebelum tulisanku tayang. Takut aku tergoda dengan keaslian ide diriku sendiri *jiaaaah*
    Poin satu kita sammmmaaaa toooss. Bahasanya aja yang beda.

    Subhanallah ya Ka… dapat inspirasi dari orang terdekat, sungguh beruntung dirimu. Dan aku setuju, sosok wonderful wife yang kita tuliskan itu sebagai pengingat. *tos lagi*

    • Gpp mbak.. aku juga tidak berani baca tulisan peserta lain, takut jiper, hahahaha
      Masalah kesamaan ide.. kata adikku, habis dia baca postinganku kan dia dengerin ceramah.. isinya hampir sama juga.. komentarnya… ini berdua bacaannya sama, hahahaha

  3. mbak Ika ini termasuk salah satu wonderful wife panutan aku loh.

    canggih banget manajemen waktunya, aku malu suka keteteran ODOJ. Padahal kesibukan aku gak seberapa dibanding mbak ika. hiks

Tinggalkan komentar